Anggota DPRD Medan ini Ambil Hikmah di Balik Pembatalan Naik Haji

Pembatalan naik haji

topmetro.news – Pembatalan naik haji tahun ini, juga dialami anggota DPRD Kota Medan, Mulia Asri Rambe. Dia menjadi salah satu calon jamaah yang gagal berangkat haji tahun 2020 akibat pandemi Covid-19.

Namun politisi Partai Golkar ini mencoba menerima keputusan pemerintah yang membatalkan keberadaan calhaj di tahun 2020. Meskipun, diakuinya cukup berat.

Bayek (sapaan akrabnya), mengaku, dirinya dan istri sudah menunggu sejak 2011 untuk bisa berangkat haji. “Baik buruk sesuatu yang manusia terima pasti ada hikmah di belakangnya. Saya melihatnya seperti itu,” ujarnya, Rabu (3/6/2020).

Menurutnya, melundungi diri dari penyakit adalah sebuah kewajiban. Namun dia berharap, agar ada kejelasan, apakah pembatalan berlaku untuk semua negara. Sebab sampai hari ini, dia tidak tahu apakah pembatalan itu berlaku untuk semua negara.

“Perlu juga dicari tahu itu, apakah ini hanya untuk Indonesia atau ada yang lain. Biasanya sebulan sebelum ibadah haji, petugas dari Kemenag berangkat ke Tanah Suci untuk melakukan pengecekkan lokasi. Ini saya lihat belum ada,” ucap anggota Komisi I DPRD Medan itu.

Tarik Dana Haji

Bayek juga mengaku sempat dapat informasi bahwa jika keberangkatan ibadah haji ditiadakan, maka biaya pelunasan dapat ditarik kembali. Dia pun berencana akan menarik uangnya itu.

“Biaya pelunasan itu sekitar Rp7 juta lebih per orang. Saya dan istri berarti totalnya hampir Rp15 juta. Kalau dibiarkan uang di bank, bisa seperti deposito, berbunga uang tersebut. Jadi untuk menghindari fitnah maka uangnya akan saya tarik,” ungkapnya.

Ketua DPD AMPI Medan ini juga tidak terlalu berharap adanya kompensasi dari pemerintah akibat batal berangkat haji. “Yang penting saat ini pandemi ini segera berakhir,” tutup dia.

sumber | RELIS

Related posts

Leave a Comment